Jakarta (Pinmas)— Pimpinan Pengurus Pusat
Lembaga Pendidikan (PP LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) HZ Arifin
Junaidi mengakui pihaknya merasa lega setelah dana bantuan operasional
sekolah (BOS) – yang demikian lama tertahan karena “dibintangi” DPR-RI – pada akhir Mei 2013 sudah dapat dicairkan.
“Kita merasa lega, karena operasional sekolah hampir setengah tahun
terganggu karena ketiadaan dana,” kata Junaidi kepada pers di Jakarta,
Kamis, ketika hendak menghadap Menteri Agama Suryadharma Ali untuk
meminta kesediaannya membuka Perkemahan Wira Karya Gerak Pramuka
Nasional Ma’arif NU atau disingkat Perwimanas Ma’arif NU di Kabupaten
Jombang, 24-29 Juni 2013.
Soal bantuan operasional sekolah, kata dia, LP Ma’arif sangat
penting. Sebab, 13 ribu lembaga pendidikan Ma’arif, dua pertiganya
adalah berupa madrasah dengan kondisi masih membutuhkan bantuan. Karena
itulah ke depan peristiwa “pembintangan”, menahan dana bantuan
operasional bagi sekolah, apa pun istilahnya hendaknya dapat dihindari.
“Kita, ketika menghadapi DPR, telah minta agar peristiwa itu yang terakhir. Ke depan tak boleh terulang,” kata Junaidi.
Ia berharap dana tersebut segera dapat mengucur ke LP Ma’arif di berabagai daerah. Dana BOS untuk pesantren dan madrasah diperkirakan mencapai Rp26 triliun. “Cairnya dana bos, tentu melegakan,” ia menambahkan.
Diakui kualitas lembaga pendidikan tersebut masih belum
membanggakan. Meski demikian, untuk meningkatkan kualitas pendidikan
karakter LP Ma’arif bisa berada pada barisan terdepan. Untuk itulah
jajaran LP Ma’arif menghadap Menteri Agama untuk kesediaannya membuka
Perwimanas Ma’arif NU. Dan pada kegiatan itu sekitar 3.000 Pramuka untuk
tingkat Madrasah Aliyah (MA) akan datang dari seluruh provinsi di
Indonesia.
Hingga kin sudah 19 provinsi dengan 1.216 sudah menyatakan akan
ambil bagian. Tujuan Perwimanas Ma’arif NU sendiri adalah menciptakan
persaudaraan dan kekeluargaan, membentuk karakter bagi generasi muda dan
menciptakan insan bermartabat. LP Ma’arif NU sebagai bagian dari PB NU
terpanggil untuk membina kesatuan dan persatuan bangsa. Ini juga wujud
dari pengamalan Tri Satya dan Dasadarma dan untuk mengembangkan catur
bina (bina diri, bina satuan, bina masyarakat dan bina agama), katanya.
(ant/ess)
0 comments:
Post a Comment