Pages

Saturday, May 18, 2013

Kemenag Kembangkan Ponpes Vokasional

Bogor (Pinmas)— Kementerian Agama (Kemenag) RI saat ini sedang fokus mengembangkan program pondok pesantren vokasional (fokus pengembangan keterampilan dan kewirausahaan). Direktur Pondok Pesantren Kemenag, Ache Saefudin mengatakan program pondok pesantren vokasional ini sudah menjadi program Kemenag.
Pondok Pesantren yang masuk dalam program vokasional itu, selain memberi keterampilan para santri dengan kewirausahaan, santri memiliki tanggung jawab sosial. “Kita berikan bantuan pesantren yang memiliki kemampuan kewirausahaan sesuai dengan potensi geografis Pesantren,” kata Ache kepada Republika, sesaat setelah pengajian akbar dan istighosah kubro di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 7, di Cijeruk, Bogor, Jumat (17/5).
Ache mengatakan, Pondok Pesantren Assiddiqiyah 7 merupakan bagian dari pesantren Assiddiqiyah yang diasuh oleh
KH. Noer Muhammad Iskandar. Pesantren Assiddiqiyah 7 ini memiliki keistimewaan program vokasional, yakni di bidang peternakan, pertanian dan budidaya ikan air tawar. Setidaknya ada puluhan hewan ternak dari sapi dan kambing, sawah dan beberapa kolam ikan air tawar yang dipelihara di pesantren ini untuk dikelola oleh santri.
“Para santri kemudian dididik untuk memiliki keterampilan kewirausahaan dan memberikan manfaat kepada santri dan warga sekitar,” ujarnya. Pesantren Assiddiqiyah 7 ini sangat cocok untuk pengembangan peternakan, pertanian dan perikanan. Karena letak geografis pondok ini yang berada di kaki gunung salak dengan iklim yang dingin.
Selain Pesantren Assiddiqiyah 7, kata dia, ada puluhan pondok vokasional lain yang telah dikembangkan di seluruh Indonesia. Baru-baru ini, telah dikembangkan pesantren khusus program pengembangan air daur ulang di daerah Kubu Raya, Kalimantan Barat. Di daerah sana memang mengalami kesulitan air bersih karena menggunakan air payau dari gambut.
Kemudian, jelas dia, ada Pondok Pesantren Tremas di Pacitan, yang menjalankan program pesantren vokasional khusus otomotif bekerjasama dengan Honda.Ada juga Pondok Pesantren Assalam di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang fokus menjalankan program bidang perkebunan karet dan sawit. Pesantren Assalam di Palangkaraya ini mempunyai kebun kelapa sawit seluas enam hektar dan perkebunan karet seluas dua hektar, yang dikelola langsung oleh santri.
Ada juga Pesantren Sidogiri, di Jawa Timur, yang telah mengembangkan secara baik pengelolaan bidang ekonomi di unit usaha koperasinya. Dan yang saat ini sedang diluncurkan, progam Pondok Pesantren Broadcast di Cirebon. Dan Pondok Pesantren Animasi di Jakarta.
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali dalam sambutannya mengatakan, perhatian ke Pondok Pesantren yang mempunyai program khusus seperti vokasional ini. Pesantren seperti Assiddiqiyah 7 yang dikelola KH. Noer Muhammad Iskandar merupakan contoh sukses program pesantren vokasional.
“Program pesantren vokasional akan terus diperluas ke beberapa pesantren lain,” kata Menag. Karena, program vokasional ini, selain mendidik santri menjadi lebih terampil, juga memberi manfaat bagi warga sekitar. Program pesantren vokasional ini, juga mengarahkan para santri lulusan untuk menguasai ilmu terkait bidang tersebut.
Sehingga, ada beberapa santri yang lulus masuk perguruan tinggi di bidang pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan hingga informatika. Kemudian, setelah santri tersebut lulus kuliah ia kembali ke pesantren dan mengembangkan program vokasional itu, secara profesional. Sehingga memberi nilai tambah tidak hanya pada aplikasi keilmuan dirinya, tapi juga memberi manfaat ekonomi bagi pondok pesantren termasuk ke warga sekitar.(Rep/Amri Amrullah)

0 comments:

Post a Comment